Ditulis oleh Api Sulistyo
11 Mei 2020
Pingin tahu tentang masyarakat Indonesia di Minnesota, USA? Ini event yang sangat menarik dan jangan dilewatkan. Saya baru sempat menuliskannya sekarang.
Tiga bulan yang lalu, tepatnya pada hari Minggu (8/2/2020) masyarakat Indonesia di Minnesota punya hajat. Kami diundang untuk menampilkan budaya Indonesia di pusat kota Saint Paul, negara bagian Minnesota. Kita boleh berbesar hati karena dari berbagai negara di Asia, untuk tahun ini Indonesia dipilih untuk menjadi peserta Urban Expedition di Gedung bersejarah, Landmark Center. Beberapa negara lain dari Eropa barat, Eropa timur dan Amerika Selatan juga ikut memeriahkan acara ini di waktu yang berbeda. Acara ini dimaksudkan untuk memperkenalkan berbagai budaya sehingga tumbuh pemahaman dan mungkin tumbuh apresiasi dari para pengunjung. “Tak kenal maka tak sayang,” kiranya ungkapan yang tepat untuk menggaris-bawahi inisiatip mereka. Kami beruntung juga karena setelah itu acara Urban Expedition di batalkan karena COVID-19.
Gedung Landmark Center dibangun pada tahun 1902 untuk kantor administratif pemerintah. Karena mengalami kerusakan berat, masyarakat setempat memperbaikinya dan mulai tahun 1978 secara khusus dipakai untuk pusat kegiatan budaya yang mencakup musik, tarian, teater, pameran, forum publik, dan ajang kegiatan-kegiatan lainnya.
Beberapa menit sebelum acara dimulai, terdengar alunan musik gamelan dari panggung utama untuk menyambut kehadiran pengunjung. Acara dimulai sekitar pukul satu siang dengan lagu Indonesia Raya yang kami nyanyikan dengan penuh khitmat dan semangat. Acara yang dirancang untuk berlangsung selama dua jam ini dihadiri oleh sekitar 600 orang. Mereka bisa menikmati sajian musik dan tarian sambil menikmati makanan khas Indonesia.
Di panggung utama yang dekornya dibumbui warna merah putih, ditampilkan satu set perangkat gamelan. Kelompok karawitan ini diasuh oleh Mas Joko Sutrisno, piyayi Solo yang kiprahnya dalam bidang kawaritan selama puluhan tahun telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Mereka menampilkan beberapa gending Jawa dan kebanyakan penabuhnya adalah orang tua dan muda Amerika.
Beberapa tarian juga dipersembahkan oleh kelompok tari Sumunar yang diprakarsai oleh Mbak Tri Sutrisno yang tak lain adalah istri Mas Joko Sutrisno. Suatu paduan yang sangat apik dan rapi antara gamelan dan tarian Jawa. Cukup banyak penari yang bukan dari Indonesia yang terpikat oleh ke-elok-an tarian Jawa dan Indonesia. Kegiatan kami juga tidak luput dari perhatian dan dukungan dari KJRI di Chicago. Lewat perwakilannya mereka menyumbangkan dua tarian tradisional dari Jawa Barat. Tarian dan dandanan yang indah dan anggun memukau para pengunjung.
Pusaka Jawa Band juga ikut tampil dengan lagu Gebyar-gebyar, Nusantara, Poco-Poco, dan lagu-lagu pop lain termasuk yang sangat diminati penonton adalah Dang Ndut. Kami sangat berterima kasih karena diberi kesempatan untuk ikut memeriahkan acara ini. Pengunjung pun kita undang untuk menari bersama sehinga acara menjadi semakin meriah. Musik Dang Ndut memang mendunia.
Di sekitar panggung utama pengunjung bisa jalan-jalan dan mengunjungi beberapa stan pameran. Minnesota Indonesia Society (MIS) memajang aneka kerajinan dari Indonesia serta informasi tentang masyarakat Indonesia di Minnesota. Di sudut utara ruangan ada stan untuk belajar membatik. Dan yang paling populer dengan antrian panjang adalah warung Indonesia yang dikelola oleh Mbak Nancy Manuhutu Christenson.
Semoga akan ada kesempatan lagi di masa mendatang untuk menghadirkan budaya dan nilai Indonesia di tengah masyarakat Minnesota yang semakin majemuk.
Salam Cinta Indonesia.
Foto-foto ini adalah sumbangan dari Pratiwi Hikmawati. Terima kasih.