Mengalami Amerika (35): Burungpun Masih Bernyanyi

Oleh Api Sulistyo

Dampak COVID-19 telah merambah ke berbagai sisi kehidupan kita. Sebelum COVID-19 saya biasa kerja beberapa hari di rumah dan beberapa hari di kantor. Karena pandemi ini, mulai awal April sampai sekarang saya kerja 100% dari rumah.

Lewat candela dari meja kerja saya, setiap hari saya melihat pohon pinus yang berumur lebih dari 30 tahun. Setiap hari saya bisa melihat beberapa burung yang mampir bertengger di pinus kami. Ada yang berwarna merah meriah, kuning menyala, dan beberapa burung lebih kecil yang warnanya seperti burung gelatik di Indonesia. Saya mengharap ada lebih banyak burung yang mampir di pohon pinus itu. Tapi, bagaimana caranya?

Hari Selasa (5/5/20) saya berbelanja di grocery store dengan anak kami, Megan. Untuk ikut merayakan Cinco de Mayo, kami mau makan Taco untuk makan malam. Jadi ceritanya kami ingin mengadakan Taco Tuesday. Di dalam grocery store itu saya kepikiran untuk membeli makanan burung. Harganya di bawah Rp. 150,000 dan akan cukup sampai musim gugur nanti. Semoga.

Tentu saja saya juga membeli tempat untuk menaruh makanan burung itu. Sebutan umumnya adalah bird feeder dan ternyata yang ukuran sedang harganya di bawah Rp. 100,000. Bird feeder ini langsung saya canthelkan di dahan dan saya isi penuh. Tak lebih dari satu jam beberapa burung mulai datang mengamati sesuatu yang baru. Mereka agak ragu-ragu untuk mendekat. Tetapi, begitu ada satu burung yang memulai makan, yang lainnya ramai-ramai nimbrung. Pada musim dingin nanti bird feeder ini akan saya pindah ke tempat yang lebih dekat pintu sehingga lebih mudah mengisinya kalau makanan habis. Burung-burung itu telah membawa kebahagiaan dengan warna-warninya dan cuitan-cuitan ceria mereka. Semoga mereka bahagia dengan makanan yang saya sediakan bagi mereka.

Tadi pagi saya menyempatkan diri lihat-lihat di sektar rumah kami. Daun-daun muda dan bunga-bunga juga mulai mewarnai alam di sekitar kami. Burung-burung, bunga, dan daun-daun muda itu sepertinya tak mengerti tentang COVID-19. Hidup mereka berjalan secara alamiah. Semoga pandemi segera berlalu dan hidup kita kembali berjalan seperti biasanya.

Salam sehat sejahtera untuk kita semua.

2 thoughts on “Mengalami Amerika (35): Burungpun Masih Bernyanyi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s